loading...

Saturday, 1 October 2016

Azab Zina Disebalik Tragedi Banjir Garut



Azab Zina Disebalik Tragedi Banjir Garut|Sedih bercampur rasa takut,karena ini kali pertama saya melihat jenazah manusia dalam keadaan menyayat hati akibat dari bencana alam.
Kanak kanak yang seharusnya aktif bermain menangis menjerit cuba membangunkan mayat ibu bapanya,ibu bapa yang seharusnya mempersiapkan persediaan anaknya yang hendak kesekolah memeluk mayat anaknya dengan erat,sementara orang yang lebih tua(kakek) hanya menatap puing puing rumahnya yang runtuh dari jauh akibat di tempa banjir garut sambil menghisap rokok daun yang sudah separuh terbakar.
Semua ini tidak lepas dari takdir Allah,saya bukan ahli dalam mengenal mayat,saya hanya memerhati setiap sudut raut wajah mereka yang ketakutan,air mata saya jatuh apabila saya melihat mayat seorang wanita bersama mayat bayi dalam pelukannya.
Tidak jauh dari tempat saya berpijak,terlihat sosok orang tua berusia yang saya perkirakan 65 tahun,beliau duduk dan matanya berkaca kaca.
Hati saya terdetik untuk mengajak bicara”ada yang aneh” kaki seperti ada sesuatu yang memaksa melangkah menuju kakek itu.
Ada yang bisa saya bantu? saya bertanya berlahan,orang tua itu mejawab,”tolong ambilkan saya makanan dan air dari semalam belum dapat makanan” katanya lemah.
Selepas saya memberikan apa yang sepatutnya,kakek itu mulai berbicara dengan matanya menyisakan warna merah akibat menangis.
“Terimasih datang membatu kampung kami,kalau bukan dengan izin Allah mungkin tidak ada yang membantu kami,kampung ini terlalu banyak dosa.
Awal perbicaraan kakek itu membuat saya bertanya apa sebenarnya yang terjadi dengan kampung yang sebelum ini aman damai.
Allah sudah mengatur semuanya,mungkin ini pengajaran untuk kami agar senantiasa berbuat baik sesama,kata saya sepatah.
“Bukan,bukan itu maksud saya,berbuat baik kepada sesama itu harus,tapi ada sesuatu disebalik banjir besar ini,masyarakat dan media hanya melihat banjir di kampung ini tidak melihat disebaliknya,cuba kamu lihat dari jembatan , dinding tembok sungai dengan kampung jaraknya sangat jauh dan tinggi,tidak masuk akal sungai itu memasuki perkampungan kami.
Selama saya tinggal di sini ada yang membuat saya sedih.
Apa itu? tanyaku sungguh sungguh.
“Jangan kamu sangka kampung yang jauh dari bandar bebas dari zina,zina disini sangat marak,bahkan kampung ini tempat yang sangat aman untuk muda mudi berzina”
“Di sini, Sungai ini.. sudah terlalu banyak bayi bayi yang tidak berdosa dibuang,dibantu oleh bidan bidan kampung yang tidak bertanggung jawab,disini kami kekurangan ustad yang menasihati kami,itulah yang membuat kebanyakan remaja kami jauh dari Allah dan akhirnya membuat mereka tidak takut dengan dosa maksiat”
“Berzukurlah kamu yang memiliki Anggota pembela islam(Jais)meskipun mereka terlihat garang,tapi apa yang mereka lakukan adalah benar,saya pernah membaca hadist Rasulullah,dosa orang berzina sekurang kurangnya 40 rumah terdekat akan terkena efek azab dari Allah”kata kakek itu.
Saya hanya menunduk dan mendiam diri,percakapan kami membuat saya banyak pengajaran,mungkin inilah salah satu sebab kenapa kita orang islam di anjurkan menolong orang susah atau menziarahi orang yang sakit atau pun yang meninggal.
Disaat kita ada peluang untuk melakukan zina,ingatlah orang orang yang terdekat dengan kita yang tidak berdosa yang tidak seharunya terkena azab Allah.
Dan itulah pentingnya amar makruf Nahi Mungkar. Indahnya Islam, Allah menjadikan satu amar makruf dan nahi munkar. Keduanya harus kita lakukan. Karena mencegah kemungkaran sebenarnya adalah wujud kita cinta kepada sesama.
Semoga, Allah selalu menolong kita. Semoga, kita bisa mengambil setiap hikmah dari setiap kejadian. Wallahualam. [Almisky]Mahsiswa suka relawan banjir garut.


Sebelumnya dimaklumkan sekita 30 orang maut dan puluhan lagi hilang termasuk kanak kanak serta puluhan rumah rata akibat  banjir lumpur yang melanda garut pada tengah malam Rabu (21/9/2016).

0 comments:

Post a Comment

loading...