Jenazah Nur dilempar dari ketinggian 15 meter.
Bangunan tempat wanita berkutek dibunuh.
VIVA.co.id – Tim Buru Sergap (Buser) Polres Kota Depok telah menangkap Junaedi, pelaku pembunuh Nur Asih, wanita kuku tangan berkutek yang jenazahnya ditemukan di aliran Sungai Ciliwung, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.
Berdasarkan pengakuan pria berusia 21 tahun itu, dia menghabisi nyawa kekasihnya itu di sebuah bangunan kecil yang berdiri di bibir sungai terpanjang di ibu kota.
Bersama tim Buser Polresta Depok, VIVA.co.id, berusaha menelusuri lokasi bangunan yang disebut Junaedi berada di sekitar aliran Sungai Ciliwung dekat kawasan perumahan Grand Depok City.
Untuk menuju lokasi bangunan tempat pembunuhan terjadi, bukan sebuah perjalanan mudah. Karena, perjalanan harus ditempuh dengan cara menuruni tebing tanah merah yang licin serta ditutupi semak belukar.
Setelah beberapa saat berjalan menuruni tebing, dari atas terlihat sebuah bangunan permanen yang berdiri tepat di bibir sungai. Meski berdiri di tengah keramaian Kota Depok, tapi bangunan ini, berada di lokasi terpencil yang tidak bisa terlihat dari jalanan yang berada di atasnya.
Bangunan itu berukuran sekitar lima kali tiga meter, dan terlihat sudah tak terawat. Meski demikian, kondisi atap dan tembok bangunan masih kokoh. Tak ada penerangan apa pun di bangunan ini, sehingga terkesan seram apalagi jika berada di bangunan ini pada malam hari.
Pintu bangunan mengarah tepat bibir sungai, dan dari pintu inilah, Junaedi melempar jenazah wanita yang baru dikencaninya. Jarak antara bangunan dan permukaan air sungai sekitar 15 meter.
"Pelaku kemudian menyeret dan membuangnya ke bawah kali ditepi bedeng itu," kata Kepala Polres Kota Depok, Komisaris Besar, Harry Kurniawan dalam keterangannya kepada wartawan kemarin, Selasa 23 Agustus 2016.
Junaedi membunuh wanita berusia 24 tahun itu pada Minggu dini hari, 24 Juli 2016. Junaedi awalnya tak berniat membunuh Nur, dia mengajak korban ke bangunan itu untuk berhubungan badan. Karena buruh serabutan itu tak memiliki uang untuk menyewa kamar hotel.
Dan di bangunan tak berpenghuni itulah keduanya memadu kasih meski hanya beralaskan tanah dengan kondisi tanpa lampu penerang.
"Saat itu korban minta uang Rp3 juta yang tadinya adalah utang si pelaku. Jika tidak dikasih dia (korban) mengancam akan teriak. Diduga, hal inilah yang membuat pelaku nekat menghabisi nyawa korban," kata Harry Kurniawan.
Awalnya, Junaedi meninju wajah korban yang kemudian disusul dengan cekikan. Namun ia sempat terdorong karena korban melawan. Junaedi yang semakin emosi kemudian mencekik kembali korban hingga akhirnya wanita yang tengah hamil itu pun tersungkur, tak sadarkan diri. "Pelaku kemudian menyeret dan membuangnya ke bawah kali di tepi bangunan itu," kata Harry Kurniawan.
Junaedi ditangkap saat bersembunyi di rumah orangtuanya di kampung halamannya, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu, 20 Agustus 2016.
0 comments:
Post a Comment